Cerita Sex Cinta Yang Liar Part 38
Cerita Sex Dewasa Cinta Yang Liar Part 38 – BanyakCerita99 – Cerita Sex Dewasa Bersambung – Cerita Sex Terbaru – Cerita Dewasa Terbaru – Cerita Bersambung
Cerita Sebelumnya : Cerita Sex Cinta Yang Liar Part 37
Pagi menjelang, seperti biasa aku selalu sempatkan makan pagi bersama keluargaku. Dan seperti biasa pula sebelum berangkat jika ada Ibu, selalu dapat lumatan lama di garasi. Di hari kelima PKL, perusahaan melakukan produksi secara besar-besaran dikarenakan permintaan yang membludak.
Namanya juga perusahaan yang lumayan bonafit ditambah lagi sayuran beku yang diekspor ke jepang mengalami peningkatan permintaanya. Sampel datang berjubel seperti antrian tiket panjang di kala mudik.
Semua pengendali kualitas di laboratorium sibuk dengan sampel masing-masing. Sampel yang datang bertubi-tubi membuat kami harus pulang lebih larut lagi. Ketika semua sampel telah selesai di analisa, kami bisa beritirahat sejenak.
Kleeek… mbak echa masuk ke dalam ruangan
Oia, besok produksi masih dalam volume yang besar, jadi besok kalian pulangnya nelat ya
Ya kira-kira jam 3 sore, ndak papa ya? Ada tambahannya kok ucap mbak echa, memang jika hari sabtu kita hanya berkerja setengah hari
Aku jam 2 saja ya mbak, ada acara jam 4. Boleh ya mbak? Mau ke rumah saudara, ada acara nikahan ucap mbak ela
Oke, kamu arya, yanto, encus? Bisa ya ucap mbak echa
Iya, mbak aku bisa, nyante saja ucapku
tapi pasti jam 3 kan mbak? ucap yanto
iya mbak, pasti jam 3 kan? ucap encus
Iya jam 3, kalau ada tambahan lembur lagi aku belum tahu, tapi untuk pastinya besok jam 3 sore
Oke, gitu saja ya, sekarang kalian boleh pulang ucap mbak echa
Kami kemudian membereskan laboratorium dan membersihkannya. Setelah semua beres mbak ela terlebih dahulu meninggalkan laboratorium. Yanto dan encus kemudian menyusul mbak ela, aku masih berada di lab karena ada BBM masuk. Bu Dian.
From : Bu Dian
Ar…
To : Bu Dian
Iya bu Dian 🙂
From : Bu Dian
Pake senyum segala? Lagi seneng ya?
To : Bu Dian
Biar saya ndak di cap pembohong bu
From : Bu Dian
Maksud kamu?
To : Bu Dian
Ibu Dian bagaimana to?
Masa lupa sama sms saya? Kan banyak yang menunggu senyum Ibu
Makanya saya ikut senang bu 🙂
From : Bu Dian
Telat!
To : Bu Dian
Ya sudah bu, saya ndak jadi senyum 🙁
From : Bu Dian
Ha ha ha ha kamu itu bisa juga bikin ketawa
Sudah selesai PKL-nya?
To : Bu Dian
Namanya juga orang koplak bu, ya bisa bikin orang ketawa
Hati-hati lho bu nanti ketularan saya
Ini masih di lab bu, baru mau pulang tadi disuruh lembur
From : Bu Dian
Dapat uang tambahan dong?
Ndak papa, malah seneng bisa ikutan koplak 🙂
To : Bu Dian
Kasihan mahasiswa ibu nanti bu he he he
Ndak juga bu, kan saya magang bukan kerja
From : Bu Dian
Ya kali saja dapat tambahan, kan bisa gantian traktir aku
To : Bu Dian
Ndak berani bu, kalau pun dapat
From : Bu Dian
Owh.. kenapa?
To : Bu Dian
Sudah bu jangan dibahas lagi, bahas PKL saja 🙂
From : Bu Dian
Kok gitu?
To : Bu Dian
Ndak enak sama tunangan Ibu 🙂
From : Bu Dian
Ndak papa kok, atau ndak enak sama mbak diah?
To : Bu Dian
Iya itu salah satunya bu
Bu, saya ijin pulang dulu disini sepi takut sama disamperin setan he he he
From : Bu Dian
Preman kok takut sama setan :p
To : Bu Dian
Yah namanya juga PREMAN,
Pasti laREi kalau Melihat setAN he he he
From : Bu Dian
Ha ha ha Okay, hati-hati ar
To : Bu Dian
Iya bu Dian 🙂
Aku kemudian bangkit dan berbalik ke arah pintu
WAAAAAAAAAAAAA…. teriakku kaget melihat sesosok manusia di pintu laboratorium
Apaan kamu itu ar teriak-teriak bikin takut saja?! ucap mbak echa
Mbak echa juga aneh, kenapa juga berdiri di pintu bikin kaget saja, sudah lab sepi kaya gini ucapku
aku baru mau pulang, lihat kamu masih di lab ya aku samperin, belum juga menyapa kamu sudah teriak ucap mbak echa
Namanya juga orang kaget and takut mbak ucapku
Dah yuk mbak, cabut dah merinding mbak he he he lanjutku
Ah kamu jangan nakut-nakutin ucap mbak echa
Aku dan mbak echa kemudian berjalan beriringan menuju tempat parkir. Langkah mbak echa nampak bertambah sangat cepat. Aku tertinggal dibelakangnya.
Mbak kenapa cepat-cepat, takut ya? ucapku
Kamu tadi juga, ngapain nakut-nakutin? ucap mbak echa.
Mbak echa kemudian menungguku dan berjalan di sampingku. Tatapannya tampak lelah dengan kegiatan hari ini. wanita berkerudung merah muda meutup bahunya, baju merah muda berkancing yang ketat dengan celana jeans pensil hitam berhiaskan sepatu berwarna putih. Wanita ini sebenarnya tampak ayu namun ada sesuatu yang disembunyikan dari dalam dirinya.
Mbak, tidak usah dipikirkan nyante saja kali ucapku memecah kesunyian ketika kami berjalan bersama
Apaan sich kamu itu ucap mbak echa
lha itu, wajah mbak echa tampak murung, lagi banyak pikiran ya mbak? ucapku
Iya… ucap mbak echa
Namanya juga pekerjaan mbak, banyak masalah yang pastinya terjadi, apalagi perusahaan yang baru berkembang seperti ini, pasti banyak sekali hal-hal yang harus disesuaikan dengan permintaan konsumen, ya… agar produk kita laku dipasaran dan diakui oleh badan pengawas dari pemerintahan mbak ucapku panjang lebar
Sok tahu kamu itu Ar ucap mbak echa
Eh… salah berarti perkiraanku mbak he he he ucapku
bukan, masalah pekerjaan Ar, tapi yang dirumah ucap mbak echa
waduuuu… kalau yang dirumah, berarti masalah listrik, air, cicilan rumah, cicilan mobil, cicilan motor gitu ya mbak ucapku
Ha ha ha ha emang masalah rumah itu saja? ucap mbak echa
Ya kan saya masih nubie mbak alias masih awam hal-hal rumah yang aku tahu di tipi-tipi ya seputar itu-itu saja mbak ucapku
bukan masaah itu, tapi suamiku ucap mbak echa, deg… aku langsung terdiam sejenak dan tak berani melanjutkan kembali. Terlihat tempat parkir karyawan sudah terlihat di depan kami.
kok diem? ucap mbak echa
he he he ndak mudeng aku masalah kaya gitu mbak, daripada sok tahu mending ndak usah tahu mbak he he he ucapku sambil menuju motorku yang aku parkir di dekat mobil briyo hijau. Dan ternyata mbak echa juga berjalan ke arah yang sama.
ya mungkin saja kamu bisa memberikan pandangan ar ucap mbak echa
ini mobil mbak echa
wah kereeeeen!ucapku mengalihkan perhatian
Kamu itu diajak ngobrol tapi nyambungnya ke tempat yang lain ucap mbak echa
walah mbak, kalau pandangan tentang metode analisa aku bisa mbak, kalau pandangan masalah misterius mbak aku ndak bisa ucapku sambil duduk di atas revia dan memakai helm
Owh…
Oia Ar, bagaimana kalau kita makan dulu sebelum pulang? tawar mbak echa kepadaku
ndak usah mbak, aku dah sms ibuku kalau aku mau pulang. Kasihan kan sudah dimasakan tapi ndak aku makan ucapku sambil menyalakan mesin motorku
Iya dech, kapan-kapan saja
Hati-hati pulangnya ar ucap mbak echa sembari membuka pintu mobil
mbak juga hati-hati ya ucapku, dibalas anggukan oleh mbak echa
Aku jalankan REVIA terlebih dahulu meninggalkan mbak echa. Kulihat matahari sudah terlelap dalam tidurnya dan sinar terangnya mulai digantikan oleh sinar lampu jalan. Tubuhku sangat lelah dengan kegiatan hari ini, ditambah lagi bayang-bayang esok hari yang makin banyak sampel akan datang.
Hari yang pendek dengan jadwal produksi yang padat dapat dipastikan kalau sampel yang datang akan bertambah lebih banyak lagi. Sesampainya dirumah, ketika hendak naik ke kamar. kulihat Ibu masuk ke rumah dari pekarangan rumah, Ibu tersenyum manis kepadaku.
Ku ganti arah langkahku, kira-kira satu setengah meter dari pintu belakang rumah aku langsung memeluknya. Aku tahu Ayahku ada di pekarangan rumah sedang bertelepon ria.
Dia lagi ngobrol di belakang sama teleponnya ucap Ibu. Seketika itu pula aku memegang kedua pipi Ibu dengan kedua telapak tanganku, kulumat bibirnya dengan lembut
puasi aku sekarang bu, mumpung dia lagi sibuk ucapku pelan
Heem… ucap Ibu
Kedua tangannku masih memegang kedua pipinya, kucium lembut bibirnya. Dengan ujung jarinya ibu mengelus-elus lembut dedek arya yang masih terbungkus oleh celana. Luamatan antara bibir kami semakin ganas.
NIMAAAAAAAAASSSSS! teriak ayah, mengagetkan kami berdua
Iya kang mas, ada apa? ucap Ibu yang berbalik dan masih aku peluk dari belakang
Ambilkan rokokku di atas TV! ucap Ayah
Iya kang mas ucap Ibu yang kemudian melepaskan pelukanku, aku masih berdiri di tempat yang sama. Setelah Ibu menyerahkan rokok, Ibu kembali kepadaku dan memelukku.
Hmmm… kayaknya ndak bisa sayang ucap Ibu pelan
Padahal dah On Fire ini bu ucapku pelan
sabar yah sayangku, mandi dulu gih, bersih besih, bau tuh hi hi hi bisik Ibu pelan
Aku lepaskan pelukanku, sedikit kecupan pada bibir ibu sebelum aku pergi ke kamarku. Akifitas yang seperti biasanya aku, mandi dan diakhiri oleh makan malam bersama Ayah dan Ibuku. setelah semua selesai aku kembali ke kamarku, kucoba merenungi semua petunjuk dan masih tetap saja buntu.
Mungkin memang harus pelan-pelan terlebih dahulu agar nantinya aku bisa merangkainya menjadi sebuah bukti kuat. Saatnya untuk tidur agar esok aku bisa lebih fresh lagi. Tapi ada yang kurang hari ini, aku tidak mendapatkan jatah dari Ibu. Aaaahhhh cenggurrr…. zzzzzzzzzzz.
Centung… centung… centung.. suara notifikasi BBM yang membuatku terjaga. Ibu. Kulihar jam dinding menunjukan pukul 12:00 malam.
From : Ibu
PING!
From : Ibu
PING!
From :
Ibu
PING!
To : Ibu
Iya bu…
Tak ada jawaban dari Ibu, selang beberapa saat dari BBM terakhir. Kleeeeeek….. ceklek. Deg, seorang wanita masuk ke kamarku melalui pintu yan gsudah tertutup kembali.
Ibu… ucapku penuh dengan senyuman
Kamu tidak mau melewatkan ini kan sayang? ucap Ibu dengan tangan kanannya memegang baju dan rok yang sudah dilepasnya. Ibu mengenakan tangk top coklat muda tipis dan G-String putih. Ketika aku hendak berdiri Ibu, melempar pakaiannya dan langsung menubrukku. Aku kini rebah dikasur.
Kamu dibawah saja sayang, ibu lagi pengen diatas kamu terus
Ingat sayang, Ibu di atas ucap Ibu dengan senyuman nakalnya. Ibu langsung mengulum bibirku dengan lembut, tangan kanannya berada di samping kiri kepalaku dan tangan kirinya mengelus-elus selangkanganku.
Masukan tanganmu dibawah bantal sayang, Ibu tidak mau melihat tangannmu, atau tidak sama sekali malam ini ucap Ibu
Asalkan arya bisa memuaskan Ibu ucapku sembari menelusupkan tanganku di belakang bantal
Ciuman ibu turun ke leherku, membuat aku menggelinjang. Perlahan turun kebawah tubuhku, disingkapkannya kaosku, lidahnya menari-nari diperutku kemudian naik keatas bermain-main dputingku.
Arghh sayang… enak sayangku, aku cinta Ibu ucapku
Katakan itu terus sayangku slurp slurp uca Ibu sambil memainkan bibirnya di putingku
aku cinta Ibu… aku cinta Ibu… aku cinta Ibu… aku cinta Ibu… aku cinta Ibu… aku cinta Ibu… aku cinta Ibu… aku cinta Ibu… aku cinta Ibu… aku cinta Ibu… ucapku berurutan membuat ibu semakin hebat dalam kulumannya.
Ibu kemudian duduk di atas perutku. Di sentuhkannya telunjuk jari Ibu dari kening kemudian turun ke hidung, kemulut, leher, dan bermain-main di putingku
Anak nakal! ucap Ibu sedikit membentakku, membuat aku terkejut
Ergh… Maaf bu ucapku sembari memperlihatkan wajah bersalahku
Iya kamu itu anak nakal, suka memberi jatah ke yang lain, tapi Ibu jarang kamu sentuh huh! ucap Ibu ketus
Tapi salah Ibu sendiri, jarang dirumah hi hi hi lanjut Ibu yang kemudian mengangkat pantatnya. Kini posisi Ibu berada di selangkanganku. Ditariknya celana kolorku dengan paksa dan toeeengg…
Ampun vaginawati, bukan aku yan menginginkannya tapi kakak yang memaksaku untuk masuk ke dalam vagina lain hiks hiks hiks rintih dedek arya (hanya Arya yang bisa dengar)
Cuup… ini juga nakal sekali ucap Ibu yang langsung melumat dedek arya. Dimainkan lidahnya diujung dedek arya, tatapan mata Ibu tampak sangat sensual. Setelah puas di ujung batang dedek arya, dikulumnya dedek arya dengan mulut Ibu.
Arghhh… bu, Arya sukahhh… terusshh bu emmhhh…. ucapku, namun tiba-tiba Ibu mengehentikan kulumannya
Suka? ucap Ibu
Kulum lagi sayangku ucapku
Iya kang mas Arya ucap Ibu
Kuluman diah membuat aku kembali on fire, aku sudah tidak peduli lagi. Dalam hatiku aku tidak ingin melepaskan Ibu tapi dari semua gelagat selama ini, ibu ingin sekali lepas dariku. Aku paham namun bukan sekarang. Kulihat kepalanya maju mundur memuaskan batang dedek arya. Sedikit cairan pelumas keluar dari ujung dedek arya.
sayang, cairan beningmu enak mmmmm…. ucap Ibu
Ibu, suka? ucapku yang masih sedikit kaku
Suka mmmm slurrppp… ucap Diah
Ibu kemudian berdiri mengakangi dedek arya yang masih tegak. Di geser penutup vaginanya, secara perlahan dimasukan ke dalam. Kepalanya mendongak ke atas, bibirnya bawahnya di gigitnya
sayang… tempik Ibu penuuuhhh sekali… erghhh…. ucap Ibu yang kemudian blesss semua batang dedek arya masuk ke dalam vaginanya. Ibu kemudian jatuh telengkup di atas tubuhku
Bu… ucapku pelan
ergh… maafkan Ibu, sayang. Ibu terlalu sering berada diluar rumah sehingga melupakanmu. Ibu ingin kamu yang sekarang adalah kamu yang selalu masuk ke dalam tubuh ibu. Ibu ingin melakukan semua yang kamu inginkan dan Ibu inginkan. Ibu ingin kamulah yang paling sering menyentuh Ibu.
Seandainya kamu tahu sayang, sejak pertama kali Ibu melakukannya bersama kamu, ibu meraskan indah bersamamu. Dan Ibu benar-benar merasakan kebahagiaan bersamamu sayang, terlebih lagi dia tidak pernah menyentuh Ibu sejak beberapa tahun yang lalu. Dan mulai sekarang Ibu akan benar-benar menjadi wanitamu dan selalu menunggumu dirumah sayangku ucap Ibu
Aku sayang Ibu, cinta Ibu… ucapku dibalas senyumannya
Sayang, sekarang sekalipun ada dia, Ibu ingin melakukannya bersamamu hingga waktu untuk kita berpisah datang sayang ucap Ibu
Jika Ibu menginginkannya Arya akan selalu…. ucapku terpotong
Ssssttt… kita sudah berjanji sayang ucap Ibu mengingatkanku. Ibu kemudian bangkit, kedua tangannya bertumpu pada lutut kakiku yang aku tekuk.
ergh sayang, nikmatilah tempik ibu yang selalu ibu rawat untukmu erghhh… kontol kamu akan selalu merasakan nikmat di tempik ibu sayangkuwh…. owghhh… Ibu akan buat kamu selalu berada dirumah sayang emmmhhhh…. kontol kamu milik tempik ibu ahhhhhh…. racaunya
Ibu… owhhh nikmat tempikmu nikmat Ibu, owgh… ayo sayangku lebih keras lagi racauku. Ibu kemudian mengocoku vaginanya dengan cepat dan keras. Dalam posisi itu aku hanya bisa merasakan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhku. Kulihat setian ayunan pinggulnya membuat dia menggelinjang nikmat
Argh… kontol kamu arghhh menyentuh ahhhh rahimku sayang owghh… nikmat owghhh… ibu mau keluarr… ucap Ibu
Keluarkan, bu aku ingin meraskannya arghhh…. racauku
Ibu keluaaaaaaaaaaaaaaaaaaaar…. aaaaaaaaaaaaaaaryaaaa… ucap ibu setengaj berteriak. Tubuhnya ambruk lagi di atas tubuhku. Membuat aku sedikit ketakutan jika dia mendengarnya
sayangku cintaku, esh esh esh esh… ucap Ibu sambil memelukku
bu… hash hash has ucapku tersengal
hmmm.. jawabnya
kalau dia bangun bagaimana? ucapku
tenang saja, kamu berteriak dia tidak bakalan bangun. Ibu sudah kunci kamar, kalau dia bangun kita pasti tahu. Lagian dia tadi juga minum obat tidur, dia tadi minta ibu membelikan obat tidur, katanya dia susa tidur hi hi hi ucap Ibu
hash has has… bu ucapku
Sssst… gendong Ibu tanpa melepas kontol kamu sayang, di ruang TV ucap Ibu
sayangku nakal ternyata balasku dengan senyuman nakal
Dengan posisi dedek arya masih menancap aku gendong Ibu menuju ke ruang TV. di depan TV aku duduk dan Ibu masih dalam posisi duduk di pangkuanku. Dedek arya masih saja tegang siap berperang. Ibu kemudian secara perlahan menaik turunkan tubuhnya, kedua tangannya berpegang pada bahuku.
Ergh… sayang… kontol kamu lebih terasa masuk sangat dalamhhh erghhh… argh ah ah ah… nyentuh rahim ibu erghhhh racaunya
ergh… linu bu.. emmmhh… tapi enak… susu ibu menggantung indah arghhhhh… balasku
enakh sayang? Eh eh mau yang lebih enakhh ash ash ash… ucap Ibu
mau bu, goyang terus bu… terusshhhhh erghhhhhh ucapku,
Setelah aku menjawab pertanyaannya Ibu kemudian menggoyang pinggulnya naik turun lebih cepat. Susu ibu naik turun tidak beraturan, tubuhnya melengking. Kedua tangannya bertumpu pada kedua lututku
Ibu merasa nikmat sekali sayang owgh… kontol kamu eghh… selalu bisa bikin ibu senang… owhh sayangku… erghhhh…. ucap Ibu
arya juga bu, enak sekali, tempik ibu enak seklai arghhh.. nikma bu…. racauku
Ibu kemudian menghentikan goyangan pinggulnya. Tubuhnya ambruk ke tubuhku, nafasnya mengalir ke dadaku. Kupeluk tubuh ibu dan aujung jariku mengelus-elus punggungnya.
emmmmhhh…. geli sayang ucap ibuku menerima perlakuanku
suka kan?mmmmhhhh… ucapku
Heem… ucap Ibu
Ku bangkitkan tubuh ibu, kemudian aku arahkan tubuh ibu untuk menungging dengan bertumpu pada sofa. Kuarahkan dedek arya kelubang vaginanya, Doogy style. Sebuah gaya yang bisa membuatku lebih cepat klimaks, karena lubang vagina ibu lebih semppit dari biasanya. Dan bless… dedek arya masuk semua. Perlahan aku mulai menggoyang pinggulku, kedua tanganku memegang pinggang Ibu.
arghhh…. sayang nikmat, lebih keras lagi… erghhh… buat bu keluar sayangku ucap Ibu
Pasti… siap ya Ibuku sayang ucapku
Aku kemudian mulai menggoyang pinggulku lebih cepat dan keras dari biasanya. Ibu merintih nikmat merasakan dedek arya keluar masuk sesuka hati di vaginanya. Kepalanya ambruk ke depan, kemudian menoleh sedikit kebelakang. Kuraih susu ibu yang menggantung dengan kedua tanganku, goyanganku semakin keras di vagina ibu.
Arghh… ibu sempith sekalihh owghhh… lebih sempit owghhh…. racauku
sempit mana sama perawan erlina sayang erghh… erghh… erghh… racaunya
sempit punya ibu, lebih enak punya ibu owghh… ibu yang paling nikmat…. racauku
terus sayanghhh nikamati tempik ibu sayang… erghhh kenthu lebih kerassshhhhh…. erghhhh…. ucap Ibu
Goyanganku semakin keras dan semakin kuat. Kepala ibu tampak mendongak. Kedua tangannya tampak mencoba meremas sofa yang empuk itu. Susunya semakin bergoyang lebih cepat lagi. Aku merasakan spermaku akan segera keluar. Ku alihkan tanganku ke pinggang ibu.
Keluarkan di mulut ibu sayanghhhh… ibu ingin se..permahhh muwhh owghhh…. terusshhh… goyang lebih kerasshhh… masukan lebih dalam kontol kamuwhhh sayangkuwwhhhh ibu sukaaaahhhhh… racaunya
iya bu eh eh eh eh ucapku
aku keluar… arghhhh racauku.
Segera aku cabut penisku, dan bergeser disamping ibu. Ibu kemudian merubah posisinya duduk dilantai. Dibukannya mulut ibu lebar, dan kuarahkan dedek arya ke mulut ibu. Tapi sebelum masuk kemulut ibu, spermaku keburu keluar terlebih dahulu.
Crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot
Spermaku keluar dimulur ibu, ada beberapa yang kelaur di wajahnya. Ada juga yang sudah berada di mulutnya. Tangan kanan ibu kemudian meraih batang dedek arya, dan sedikit menogocoknya dengan posisi mulut masih menganga lebar. Aku hanya diam dan menikmati pemandangan itu. Setelah yakin spermaku sudah tidak keluar lagi, ibu melap wajahnya dengan tangan kiirinya dimasukan sisa-sisa sperma ke dalam mulutnya.
slurrrp… slurrrp…mmmm… cairan cintamu memang ternikmat buat ibu ucap Ibu
dan cinta ibu sangat indah bagiku ucapku. Aku kemudian duduk disebelah ibu yang masih sibuk dengan kegiatannya. Kupeluk tubuh Ibu dan ku masukan wajahku ke dalam lembah susunya. beberapa saat kemudian, ibu mengelus-elus kepalaku.
kamu tahu sayang, kamulah yang pertama dan yang terakhir untuk ibu. Karena dengan kamu, ibu bisa menikmati yang namanya cinta dan seks hi hi hi ucap Ibu
Arya juga bu mmmmhhh… ucapku dengan sikap manja masih memeluknya dan menggeleng-gelengkan kepala di antara kedua susunya
tapi jangan jadikan ibu yang terakhir ya, kalau bisa dian tuh yang terakhir hi hi hi ucap Ibu
males banget, ngapain juga ibu bahas-bahas dia ucapku
terlanjur suka sama dia ucap Ibu
pokoknya sama ibu dulu sekarang mmmhhhhh… ibu ya ibu ucapku manja
Iya sayang iya… hi hi hi ucap Ibu
Setelah lama kami berpelukan, kami menyudahi persetubuhan ini. Ibu kemudian menyuruhku untuk bersih-bersih secukupnya dan segera untuk tidur. Setelahnya ibu kemudian bersih-bersih. Sebelum kami berpisah, dengan tubuh telanjangku aku memeluk ibu sangat erat dan kami saling melumat bibir. Aku kembali ke kamarku dan Ibu kembali ke kamarnya.
Bersambung