Gadis Ayah Yang Baik

Emma mundur selangkah mendengar ucapan Douglas, nafasnya tercekat. Benarkah yang dia dengar tadi, Douglas melamarnya, memintanya untuk menjadi istrinya Emma

Emma duduk gelisah menatap ayahnya yang masih menelpon seseorang. Diliriknya Douglas yang duduk tenang di sampingnya yang sesekali melempar senyum

Douglas menatap lembut gadis yang tertidur pulas di sampingnya. Wajah kekanakannya membuat Douglas tersenyum Aku mencintaimu. Kalimat yang diucapkan lirih

“Apakah kau tak bisa menebaknya babygirl?” tanya Douglas menatap Emma dengan penuh nafsu. Emma menggelengkan kepalanya mencoba menepis pesona Douglas,

“Kau tampak cantik sekali sweetheart. Dan aku bertaruh banyak pria yang bermasturbasi saat melihat fotomu disini” seru Dorian ketika melihat

Douglas terus menerus memaki Irina. Akibat ulah wanita itu, beberapa hari ini semua koran dan tabloid membicarakan tentang kebersamaan mereka

Emma menghabiskan sisa liburannya dengan berdiam diri di rumah. Memikirkan tentang ayahnya yang terlilit banyak hutang, yang mengharuskan orangtua satu-satunya

Emma meremas kuat kain seprei di bawahnya sementara Douglas terus menggoda miliknya dengan ujung dildo. Emma tak tahan lagi dia

Douglas menegang melihat apa yang dilakukan Emma. Pikirannya berkecamuk. Gairah begitu kuat menguasainya tapi akal sehatnya mengingatkannya bagaimana saat terakhir

Douglas membawa Emma menuju penthousenya, selama dalam perjalanan Douglas melihat gadis itu sangat diam tampak seperti sedang memikirkan sesuatu, sesekali