Ciuman Terakhir Part 23
Sinar Mentari di Leith – Sekadar Epilog Sepuluh bulan kemudian, Akhirnya, Hara dan Nola dapat menikmati matahari terbit sambil berdiri
Baca SelengkapnyaSinar Mentari di Leith – Sekadar Epilog Sepuluh bulan kemudian, Akhirnya, Hara dan Nola dapat menikmati matahari terbit sambil berdiri
Baca SelengkapnyaAku Datang, Skotlandia! Pesawat Boeing 737 milik maskapai penerbangan asal Belanda, yang membawa 123 penumpang termasuk 32 orang anggota delegasi
Baca SelengkapnyaSampai Jumpa, Indonesia! Sesaat, Hara beranggapan bahwa sikap Yuri berlebihan. Hara menganggap, tak semestinya Yuri menanggapi kabar keberangkatan dirinya dengan
Baca SelengkapnyaPamit Sepuluh hari sudah, Kania tiada. Selama itu, tak usah ditanya, bagaimana keseharian Hara berlangsung. Hidupnya memang tetap berlanjut sebagaimana
Baca SelengkapnyaKaram Keberangkatan Hara dan ke-31 rekannya ke Edinburgh, harus tertunda selama tiga pekan. Masalah tidak terletak pada pihak Indonesia, melainkan
Baca SelengkapnyaYuri Bertemu Kania Tak ada kuliah pagi, hari ini. Jam pertama perkuliahan baru akan dihadapi Yuri pukul 13.20 nanti. Maka,
Baca SelengkapnyaTha Gaol Agam Ort, Mo Ghràidh Namanya Elspeth Finley. Beliau adalah wanita kelahiran Glasgow, 40 tahun lalu, guru Bahasa Inggris
Baca Selengkapnya(Oroka na Shōjo) Seolah tidak ingin membuang waktu dengan percuma, keesokan harinya sepulang bekerja, Hara mengunjungi kediaman Kang Dinan, yang
Baca SelengkapnyaBerita dari Kawan Lama Hara sudah benar-benar pulih dari gejala tifusnya. Ia butuh waktu sebelas hari membolos kerja untuk kembali
Baca SelengkapnyaTetaplah di Sini “Dengan aku, Bang Hara nggak akan pernah mendengar keluhan soal kurangnya penghasilan. Dengan aku, Bang Hara akan
Baca Selengkapnya